Skip to main content

KASIH

"Aku mengasihimu, dan itu sudah cukup membuatku merasa selalu dekat denganmu"

"Aku mengasihimu, dan aku percaya Tuhan mendengar doa-doaku untukmu"


Kasih...

Adalah suatu kata yang terbisik dalam hatiku ketika aku kalut dalam kesedihanku,
dan memohon pada Tuhan untuk menyelamatkanku dari perasaan itu

Kasih...

Entah mengapa hal ini sepertinya terdengar mudah
Tapi tidak sama sekali ketika dilakukan

Akan mudah rasanya mengasihi seseorang ketika mereka sedang lembut,
ketika mereka tersenyum pada kita,
ketika mereka selalu ada di sekitar kita,
dan ketika segala perasaan bahagia sedang membersamainya

Tapi... tidak akan mudah mengasihi seseorang ketika mereka sedang dingin,
ketika mereka tidak lagi ada di sekitar kita,
ketika mereka memilih orang lain,
ketika mereka sedang tidak seirama,
dan ketika tidak ada lagi kita didalam hati mereka

Namun, jika kasih hanya sebuah perasaan yang dibagikan ketika hari tidak hujan
Maka rasanya kasih itu bukanlah suatu hal yang indah dan patut diperjuangkan

Kuakui sungguh bahwa didalam kepala banyak sekali suara yang terngiang,
"Gagal lagi dalam kisah ini"
"Payah"
"Sudahlah, jelas dia tidak mau denganmu"
"Memang, kau banyak kurangnya"
"Lihatlah kenyataannya, dia meninggalkanmu!"

dan semua komplotan negatif yang mengikutinya

Perih, sangat.

Ketika kita diyakinkan oleh diri sendiri bahwa kita tidak pernah cukup
bahwa kita gagal dan tidak akan pernah menerima kasih yang sama
karena kekurangan kita

Pikiran itu
Kekalutan itu
Semua menantang dan mendesakmu untuk merasakan kebencian
amarah, dendam, gelap hati dan segala hal yang melukai diri

Lalu kau akan berpikir,
Apalagi obat dari duka lara ini?

Lalu angin berhembus dan menjawabmu dalam desaunya,

"Hal sederhana, kasih...
Dialah yang akan mengalahkan segala kebengisan pikiran dan keburukan hati.."

Lalu sejenak kau akan tertegun
Dan bermalam-malam kau akan mencoba memahaminya

Namun aku ingin mengingatkan padamu

Mengasihi punya arti bahwa engkau memahami seseorang dalam hatimu
Tanpa adanya keterpaksaan untuk mengasihinya, tapi karena kau ingin...
Meski ketika orang itu menjadi dingin

Jadi untuk apa berhenti dan bertanya kedalam hati?
Karena sudah tentu kasih tidak menuntut apapun

Kasih tidak meminta balasan atas perbuatannya
Kasih tidak menawar dan mengurangi ketulusan berdasarkan keuntungan bagi dirinya
Kasih tidak memaksa
Karena kasih... selalu tercurah dan tidak ada yang dapat menghentikannya

Sungguh, kau dapat mengasihi siapapun
Namun untuk menggunakan kata cinta akan berbeda maknanya,
Untuk itu kau harus tahu batas dan perbedaannya

Mencintai dalam konteks duniawi ini terkesan memiliki konotasi
yang membatasimu untuk tidak mengungkapkannya pada beberapa hal,
Namun betapa indahnya mengasihi karena ia melegakan semua telinga
dan memiliki jangkauan yang tidak terbatas

Jika hari ini, dia belum melihat kasihmu
Lihatlah kedalam hati, mungkin kasihmu belum tulus
Mungkin yang kau pikir kasih hanya egoismu
Bisa jadi hanya fantasi dan perasaan sesaat ketika bahagia
Dan bukan kasih yang sebenarnya

Maka dari itu kau merasakan sedih ini ini untuk belajar hal sebenarnya.

Lagi-lagi...
Kasih akan memenangkan segalanya
Kasih tidak berhenti meski badai dan ombak didepannya
Kasih tidak tertutup meski benteng menjulang tinggi membatasi
Dan kasih tidak akan layu meski hanya lewat mimpi untuk bertemu

Sungguh indah perasaan mengasihi dan mengetahui bahwa kau dikasihi kembali
Namun beberapa perasaan harus berjalan sebaliknya
bisa saja berbeda, timpang bahkan sirna

Jika sudah begitu, lalu engkau bertanya
Apa obat penyembuh duka lara?
Kapan aku dapat memperolehnya?

Maka jawabannya kembalilah pada kasih dan berdoalah
untuk menyatukannya dengan hikmat dan pengertian yang Tuhan berikan

Iya... jika Tuhan masih menginginkanmu ada dalam kisah ini ia akan memberimu waktu
Jika sudah tiba waktumu beranjak, maka kau akan dengar bisikan itu

Tidak papa jika hari ini semua belum berjalan baik,
Jika hari ini kamu masih sedih karena kemarin

Tapi mulailah mengasihi hari ini
Perasaan indah yang tidak menuntut balas
Perasaan indah yang tidak memaksakan
Perasaan indah yang membuatmu melihat
Bahwa meski seberapapun jauhnya, seberapapun beratnya
Kasihmu tetap mempersatukanmu dengannya

Hingga ketika suatu hari dia melihat
Bahwa setelah lelah menjalani semuanya
Kau masih disana dan mengasihinya
Berdoalah semoga saat itu ia pun mengerti betapa Tuhan mengasihinya
Dengan mengirimkan dirimu, ketika semua terasa lengang
Dan mulai belajar mengasihi Tuhan dengan lebih
Dan mengasihimu dengan sama.


Dan jangan takut.. kasih ini bukan untuk seseorang saja
Jika ada 10 orang pun, ikatlah mereka dalam doa yang sama

Tuhan memberkati.

Comments

Popular posts from this blog

KALAU-KALAU AKU TINGGI HATI

Kalau besok aku bangun dan mengomel, Tuhan Tentang mama yang memasakkan nasi telur lagi, nasi telur lagi Ingatkan aku bahwa bisa saja satu detik kemudian aku kehilangan indera perasaku Kalau kalau juga besok aku berangka bekerja dan mencibir, Tuhan Karena pemotor lain yang terburu-buru menyalip kendaraanku Ingatkan aku bahwa aku tidak pernah tahu apa yang terjadi padanya Tuhan sudah beri banyak rejeki Sampai tak terhitung lagi banyaknya Ijinkan aku berbagi Kepada mereka yang membutuhkan Rejeki tidak hanya materi, namun juga hati yang baik, kata yang indah Pelukan, dukungan, saran, dampingan Jangan sampai aku ingin memiliki semuanya sendiri Dan merasa paling terberkati Karena.. Tanpa Tuhan Hanya debulah aku ini

AKU (INGIN) BISA MENYELAMATKANMU

Egois, Terdengar sangat egois. Ketika kita ingin menjadi pahlawan bagi orang lain. Meskipun hati kita terasa benar, meskipun arahnya adalah untuk kebaikan seseorang. Tapi ingin menjadi seseorang dengan peran yang tidak sejatinya diberikan pada kita, hanya akan menimbulkan beban hati. Juga tinggi hati. Aku melihat mereka yang belum mengingat Tuhan, dan lupa bahwa aku pun karakter antagonis yang sama, yang berupaya untuk menyelematkan mereka, dengan mencoba memasukkan Tuhan dalam sisip-sisip pikiran mereka yang bercelah. Lalu aku memandang WajahNya, dibawah lilin menyala seusai mendengar FirmanNya. Katanya, " Keselamatan adalah tanggung jawab masing-masing orang. Kamu bisa membantunya, mendorongnya, tapi jika dia sendiri yang tidak menginginkannya, maka hanya doa yang bisa menjangkaunya." Aku menuliskan ini tidak untuk seorang dua orang, semua, yang selalu aku pedulikan hidupnya. Tapi rupanya, memaksakan Tuhan dan segala ajaranNya didalam diri mereka hanya akan mengundang lara.