Skip to main content

MENGENALI CINTA

Jika hidup adalah perjalanan untuk berlatih
Melatih semua sikap dalam diri ini
Kenapa hanya cinta yang tidak ku mengerti?

Aku belajar memahami kasih
Aku dapat merasakan bahagia ketika seseorang mengerti keberadaanku
Tapi seakan gagal untuk mengerti cinta yang sebenarnya.

Kutuliskan segala inginku untuk mengenal Tuhan
Namun aku kehilangan inti dari segalanya
Mengenal cinta yang mana adalah Ia sendiri.

Apakah aku buta untuk mengerti cinta?
Apakah perlindungan diriku membuatku merasa aku tak perlu dilindungi?
Apakah ketakutan terbesarku adalah dicintai?

Seakan aku mampu berdiri sendiri
Seakan aku mampu melawan dunia
Seakan aku tidak butuh siapa-siapa
Nyatanya aku hanya manusia biasa.

Apakah ilmu dapat menjelaskannya?
Atau aku memang sedang berada di perjalanan?
Aku tak kenal cinta itu apa,
Alih-alih cinta, aku hanya tau berbuat baik,

Laksana sedang bermain peran
Aku hanya tahu cara berbuat baik
Memberi, berbagi, tak melukai
Tapi kemudian aku kehabisan tenaga untuk menjadi orang berbeda,
Dan kembali pada diri yang sama.

Nampaknya aku belum mengerti hakekat kasih
Aku punya ingin untuk dibalas
Aku punya harga diri untuk dilindungi
Aku punya sikap untuk tidak direndahkan
Aku mau aku dipandang menjadi baik.

Jika Yesus datang kepadaku untuk menyempurnakan bahagiaku,
Betapa jauhnya diriku dariNya
Dan seperti bermain layang-layang
Aku bahagia sesaat, lalu luka lama, bahagia kembali, emosi kembali.

Mungkin aku harus memahami
Bahwa beragama bukan berarti aku akan dijamin bahagia
Dan jika tidak bahagia aku tidak merasakan manfaat agama,
Bukan...
Ini adalah tentang pembelajaran seumur hidup.

Dan barangkali tentang cinta,
Jika terlalu amat kecil aku untuk memahami cinta Allah,
Aku ingin setidaknya memahami cinta dari orang-orang di sekelilingku..

Kupikir kembali,
Cinta memang harusnya adalah sebuah pekerjaan yang dipilih
Aku harusnya bisa memilih untuk mengenali segala sesuatu sebagai cinta
Dan merasakan segala komunikasi dan respon sebagai cinta
Atau sebaliknya, aku menolak semuanya..

Kupikir, teguran untuk menyetir dengan hati-hati adalah kebencian dunia padaku,
Tapi bisa jadi, Tuhan meminta orang itu untuk dengan nada tinggi mengingatkan aku menjaga diri
Mungkin, ejekan badan kurus dan kering terdengar seperti sebuah pengucilan bagiku
Tapi bisa jadi, Tuhan ingin aku mengingat bahwa diriku berharga, selain bersyukur tentu aku harus hidup sehat dan makan teratur dan bergizi

Lalu, yang paling sederhana.
Ibu dan Ayah, marah karena aku pulang malam, tidak mencuci kaki, dan tidak mandi setelah keluar rumah..
Adalah bentuk cinta, yang terdengar seperti kaset musik berulang yang mengganggu, tapi sebenarnya ditujukan untuk mengevaluasi diriku, seberapa hormatkah aku pada mereka, seberapa tinggi hatinya aku untuk tidak mau diingatkan, dan sebuah didikan...yang ditutup dengan selambu perbedaan usia dan cara pandang...dan aku menolaknya berulang kali karena merasa diri ini sudah pandai, dewasa dan tidak butuh diarahkan.

Kemudian, aku menuliskan ini, untuk bisa menarik kesimpulan..
Bahwa aku buta akan cinta
Karena aku memandang diriku sudah benar adanya
Dan haruslah aku yang mengatur diri
Bukan diatur.

Kesombongan itu,
Tinggi hati,
Kebutaanku dalam melihat cinta,
Menutup semua jalur cinta bagi diriku
Dan menutup banyak bentuk cinta kasih Allah di hatiku.

Namun sama seperti Ayah dan Ibu yang terus mengingatkanku, Bapa di Surga pun terus mengasihiku. Yang harus aku tanyakan adalah, bisa saja Ayah dan Ibu ku lelah, marah bahkan melepaskan semuanya karena aku tidak lagi mau mendengarkan mereka. Tapi kenapa tidak?
Karena mereka tahu aku sedang bertumbuh dan keegoisanku sedang penuh.. Berbalapan dengan logikaku, ia berusaha memenangkan akal sehatku..
Dan mereka punya kasih sayang yang tidak berbatas, untuk itu yang mereka tahu hanyalah membagikannya.. Dan sama seperti Tuhan adalah CINTA itu sendiri, Bishop Barron berkata... Hanya itu yang Ia tahu dan lakukan, tidak jatuh cinta dan hilang, hilang dan kembali, pilih memilih siapa yang ingin dicinta, tidak...

Ia terus mencintai...
Dan aku pun harus berperan aktif untuk menerima cintaNya dan memberinya ruang melalui diriku untuk mengenal CINTA itu dan membagikannya kepada sesamaku.



Doakan aku.. aku mohon dengan rendah hati doakan aku
Karena ketika tulisan ini diakhiri, aku akan terus mengenali CINTA itu lagi.

Comments

Popular posts from this blog

KALAU-KALAU AKU TINGGI HATI

Kalau besok aku bangun dan mengomel, Tuhan Tentang mama yang memasakkan nasi telur lagi, nasi telur lagi Ingatkan aku bahwa bisa saja satu detik kemudian aku kehilangan indera perasaku Kalau kalau juga besok aku berangka bekerja dan mencibir, Tuhan Karena pemotor lain yang terburu-buru menyalip kendaraanku Ingatkan aku bahwa aku tidak pernah tahu apa yang terjadi padanya Tuhan sudah beri banyak rejeki Sampai tak terhitung lagi banyaknya Ijinkan aku berbagi Kepada mereka yang membutuhkan Rejeki tidak hanya materi, namun juga hati yang baik, kata yang indah Pelukan, dukungan, saran, dampingan Jangan sampai aku ingin memiliki semuanya sendiri Dan merasa paling terberkati Karena.. Tanpa Tuhan Hanya debulah aku ini

AKU (INGIN) BISA MENYELAMATKANMU

Egois, Terdengar sangat egois. Ketika kita ingin menjadi pahlawan bagi orang lain. Meskipun hati kita terasa benar, meskipun arahnya adalah untuk kebaikan seseorang. Tapi ingin menjadi seseorang dengan peran yang tidak sejatinya diberikan pada kita, hanya akan menimbulkan beban hati. Juga tinggi hati. Aku melihat mereka yang belum mengingat Tuhan, dan lupa bahwa aku pun karakter antagonis yang sama, yang berupaya untuk menyelematkan mereka, dengan mencoba memasukkan Tuhan dalam sisip-sisip pikiran mereka yang bercelah. Lalu aku memandang WajahNya, dibawah lilin menyala seusai mendengar FirmanNya. Katanya, " Keselamatan adalah tanggung jawab masing-masing orang. Kamu bisa membantunya, mendorongnya, tapi jika dia sendiri yang tidak menginginkannya, maka hanya doa yang bisa menjangkaunya." Aku menuliskan ini tidak untuk seorang dua orang, semua, yang selalu aku pedulikan hidupnya. Tapi rupanya, memaksakan Tuhan dan segala ajaranNya didalam diri mereka hanya akan mengundang lara.

KASIH

"Aku mengasihimu,  dan itu sudah cukup membuatku merasa selalu dekat denganmu" "Aku mengasihimu, dan aku percaya Tuhan mendengar doa-doaku untukmu" Kasih... Adalah suatu kata yang terbisik dalam hatiku ketika aku kalut dalam kesedihanku, dan memohon pada Tuhan untuk menyelamatkanku dari perasaan itu Kasih... Entah mengapa hal ini sepertinya terdengar mudah Tapi tidak sama sekali ketika dilakukan Akan mudah rasanya mengasihi seseorang ketika mereka sedang lembut, ketika mereka tersenyum pada kita, ketika mereka selalu ada di sekitar kita, dan ketika segala perasaan bahagia sedang membersamainya Tapi... tidak akan mudah mengasihi seseorang ketika mereka sedang dingin, ketika mereka tidak lagi ada di sekitar kita, ketika mereka memilih orang lain, ketika mereka sedang tidak seirama, dan ketika tidak ada lagi kita didalam hati mereka Namun, jika kasih hanya sebuah perasaan yang dibagikan ketika hari tidak hujan Maka rasanya kasih itu bukanlah suatu hal yang indah dan pa