Jika hidup adalah perjalanan untuk berlatih
Melatih semua sikap dalam diri ini
Kenapa hanya cinta yang tidak ku mengerti?
Melatih semua sikap dalam diri ini
Kenapa hanya cinta yang tidak ku mengerti?
Aku belajar memahami kasih
Aku dapat merasakan bahagia ketika seseorang mengerti keberadaanku
Tapi seakan gagal untuk mengerti cinta yang sebenarnya.
Kutuliskan segala inginku untuk mengenal Tuhan
Namun aku kehilangan inti dari segalanya
Mengenal cinta yang mana adalah Ia sendiri.
Apakah aku buta untuk mengerti cinta?
Apakah perlindungan diriku membuatku merasa aku tak perlu dilindungi?
Apakah perlindungan diriku membuatku merasa aku tak perlu dilindungi?
Apakah ketakutan terbesarku adalah dicintai?
Seakan aku mampu berdiri sendiri
Seakan aku mampu melawan dunia
Seakan aku tidak butuh siapa-siapa
Nyatanya aku hanya manusia biasa.
Apakah ilmu dapat menjelaskannya?
Atau aku memang sedang berada di perjalanan?
Atau aku memang sedang berada di perjalanan?
Aku tak kenal cinta itu apa,
Alih-alih cinta, aku hanya tau berbuat baik,
Laksana sedang bermain peran
Aku hanya tahu cara berbuat baik
Memberi, berbagi, tak melukai
Tapi kemudian aku kehabisan tenaga untuk menjadi orang berbeda,
Dan kembali pada diri yang sama.
Nampaknya aku belum mengerti hakekat kasih
Aku punya ingin untuk dibalas
Aku punya harga diri untuk dilindungi
Aku punya sikap untuk tidak direndahkan
Aku mau aku dipandang menjadi baik.
Jika Yesus datang kepadaku untuk menyempurnakan bahagiaku,
Betapa jauhnya diriku dariNya
Dan seperti bermain layang-layang
Aku bahagia sesaat, lalu luka lama, bahagia kembali, emosi kembali.
Mungkin aku harus memahami
Bahwa beragama bukan berarti aku akan dijamin bahagia
Dan jika tidak bahagia aku tidak merasakan manfaat agama,
Bukan...
Ini adalah tentang pembelajaran seumur hidup.
Dan barangkali tentang cinta,
Jika terlalu amat kecil aku untuk memahami cinta Allah,
Aku ingin setidaknya memahami cinta dari orang-orang di sekelilingku..
Kupikir kembali,
Cinta memang harusnya adalah sebuah pekerjaan yang dipilih
Aku harusnya bisa memilih untuk mengenali segala sesuatu sebagai cinta
Dan merasakan segala komunikasi dan respon sebagai cinta
Atau sebaliknya, aku menolak semuanya..
Kupikir, teguran untuk menyetir dengan hati-hati adalah kebencian dunia padaku,
Tapi bisa jadi, Tuhan meminta orang itu untuk dengan nada tinggi mengingatkan aku menjaga diri
Mungkin, ejekan badan kurus dan kering terdengar seperti sebuah pengucilan bagiku
Tapi bisa jadi, Tuhan ingin aku mengingat bahwa diriku berharga, selain bersyukur tentu aku harus hidup sehat dan makan teratur dan bergizi
Lalu, yang paling sederhana.
Ibu dan Ayah, marah karena aku pulang malam, tidak mencuci kaki, dan tidak mandi setelah keluar rumah..
Adalah bentuk cinta, yang terdengar seperti kaset musik berulang yang mengganggu, tapi sebenarnya ditujukan untuk mengevaluasi diriku, seberapa hormatkah aku pada mereka, seberapa tinggi hatinya aku untuk tidak mau diingatkan, dan sebuah didikan...yang ditutup dengan selambu perbedaan usia dan cara pandang...dan aku menolaknya berulang kali karena merasa diri ini sudah pandai, dewasa dan tidak butuh diarahkan.
Kemudian, aku menuliskan ini, untuk bisa menarik kesimpulan..
Bahwa aku buta akan cinta
Karena aku memandang diriku sudah benar adanya
Dan haruslah aku yang mengatur diri
Bukan diatur.
Kesombongan itu,
Tinggi hati,
Kebutaanku dalam melihat cinta,
Menutup semua jalur cinta bagi diriku
Dan menutup banyak bentuk cinta kasih Allah di hatiku.
Namun sama seperti Ayah dan Ibu yang terus mengingatkanku, Bapa di Surga pun terus mengasihiku. Yang harus aku tanyakan adalah, bisa saja Ayah dan Ibu ku lelah, marah bahkan melepaskan semuanya karena aku tidak lagi mau mendengarkan mereka. Tapi kenapa tidak?
Karena mereka tahu aku sedang bertumbuh dan keegoisanku sedang penuh.. Berbalapan dengan logikaku, ia berusaha memenangkan akal sehatku..
Dan mereka punya kasih sayang yang tidak berbatas, untuk itu yang mereka tahu hanyalah membagikannya.. Dan sama seperti Tuhan adalah CINTA itu sendiri, Bishop Barron berkata... Hanya itu yang Ia tahu dan lakukan, tidak jatuh cinta dan hilang, hilang dan kembali, pilih memilih siapa yang ingin dicinta, tidak...
Ia terus mencintai...
Dan aku pun harus berperan aktif untuk menerima cintaNya dan memberinya ruang melalui diriku untuk mengenal CINTA itu dan membagikannya kepada sesamaku.
Doakan aku.. aku mohon dengan rendah hati doakan aku
Karena ketika tulisan ini diakhiri, aku akan terus mengenali CINTA itu lagi.
Comments
Post a Comment