Skip to main content

AMBISI YANG AMBIGU - KENAPA TERLALU BANYAK HASRAT DALAM DIRI?

Pada mulanya hati ini dipenuhi dengan hasrat
Sebuah keinginan tak berupa yang terwujud melalui rasa
Terkadang angan pun ikut bermain peran
Namun bagaimana hal itu hadir, masihlah sebuah misteri Ilahi

Aku ingin seumur hidupku untukMu Tuhan
Namun aku egois karena aku ingin caraku
Ingin menebak tujuan hidupku melalui pemahamanku
Pemahamanku tentang garis hidup yang telah Engkau bentangkan bagiku

Aku mencintai sebuah aspek dari dunia ini
Dan aku ingin mahir menguasainya
Aku ingin tenggelam didalamnya
Agar menjadi bermanfaat bagi sesama

Tapi nyatanya... aku masih bertanya-tanya
Betulkah yang ingin kulakukan itu
Atau keliru?

Aku mencari di setiap detikku
Doa terkadang seperti ucapan berulang
Iman seperti terbang ke gurun
Hati seperti tak terasa
Apakah aku ini dan mengapa?

...

Namun setelah beribu malam penuh tanda tanya
Aku mencoba mendengarkan bisikanMu
Atau juga hanya pradugaku, namun hatiku memaparkan segalanya

...

Bagaimana kau bisa tahu jika tidak mencobanya?

...

Apa maksudnya?

...

Bagaimana kau bisa tahu apa hal tulus yang bisa kau persembahkan untuk Tuhan

Dan hal apa yang membuat Tuhan senang,

Jika kau tidak masuk kedalamnya?

...

Kau takut menghabiskan waktumu akan hal yang salah,

Tapi yang kau lakukan hanya terus mencari dan bertanya

Memaparkan setiap kemungkinan dan menghitungnya dengan segala pertimbangan

Padahal hidup kita ini adalah hidup yang percaya tanpa melihat

Percaya tanpa pernah bisa menebak bagaimana hari depan

...

Carilah, maka kau akan menemukan
Ketuklah, maka pintu akan dibukakan
Mintalah, maka semuanya akan ditambahkan bagimu

Lantas, dimanakah posisi bertanya?

Sudah penuhkah engkau mencari?

Telah beranikah engkau mengetuk dan meminta?

...

Semua itu hanya akan kau ketahui ketika kau menjalaninya

Tenggelam didalamnya

...

Tuhan menyayangi setiap anakNya

Beberapa orang dengan mudah mengetahui apa tujuan hidupnya,

Beberapa membutuhkan waktu seumur hidup menemukannya

Tapi bukan berarti semua itu sia sia

...

Hasrat yang telah Tuhan berikan dihatimu bukan sekedar angin yang singgah membelai

Jika itu bukanlah tujuan, maka itu adalah perjalanan

Jika itu bukanlah perjalanan, maka itu adalah pembelajaran

Jika itu bukanlah pembelajaran, maka itu adalah perjumpaan

Jika itu bukanlah juga perjumpaan, maka itu tetaplah anugerah

Untuk membuatmu terus bersyukur memiliki mimpi dan keinginan

Dan Tuhan akan mengarahkanmu pada suatu hal lain yang lebih besar

...

Maka, jika kau belum mengetahui bagaimana dan harus apa
Mulailah mengetuk dan meminta
Jika bukan rumah pertama mungkin rumah kedua.. hasrat kedua
Jika bukan lagi carilah dan ketuklah rumah ketiga.. hasrat ketiga

Terus dan terus

Hingga kau menemukan.. apa yang melegakan hatiMu
Dan bukan sebuah pengejaran, tindakan yang memberatkan hatimu
Yang membuatmu malah menjauh...

Sebaliknya

Itu akan melegakan hatimu, merasakan Ia juga senang dengan hasil itu

Apapun itu, bagaimanapun itu, seperti apapun itu

Jangan takut untuk tenggelam didalamnya

Karena hanya dengan memberikan waktu untuk merasakan

Kau bisa menemukan tujuan yang kau cari

Dan yang berkenan dihadapan Allah.

Comments

Popular posts from this blog

KALAU-KALAU AKU TINGGI HATI

Kalau besok aku bangun dan mengomel, Tuhan Tentang mama yang memasakkan nasi telur lagi, nasi telur lagi Ingatkan aku bahwa bisa saja satu detik kemudian aku kehilangan indera perasaku Kalau kalau juga besok aku berangka bekerja dan mencibir, Tuhan Karena pemotor lain yang terburu-buru menyalip kendaraanku Ingatkan aku bahwa aku tidak pernah tahu apa yang terjadi padanya Tuhan sudah beri banyak rejeki Sampai tak terhitung lagi banyaknya Ijinkan aku berbagi Kepada mereka yang membutuhkan Rejeki tidak hanya materi, namun juga hati yang baik, kata yang indah Pelukan, dukungan, saran, dampingan Jangan sampai aku ingin memiliki semuanya sendiri Dan merasa paling terberkati Karena.. Tanpa Tuhan Hanya debulah aku ini

AKU (INGIN) BISA MENYELAMATKANMU

Egois, Terdengar sangat egois. Ketika kita ingin menjadi pahlawan bagi orang lain. Meskipun hati kita terasa benar, meskipun arahnya adalah untuk kebaikan seseorang. Tapi ingin menjadi seseorang dengan peran yang tidak sejatinya diberikan pada kita, hanya akan menimbulkan beban hati. Juga tinggi hati. Aku melihat mereka yang belum mengingat Tuhan, dan lupa bahwa aku pun karakter antagonis yang sama, yang berupaya untuk menyelematkan mereka, dengan mencoba memasukkan Tuhan dalam sisip-sisip pikiran mereka yang bercelah. Lalu aku memandang WajahNya, dibawah lilin menyala seusai mendengar FirmanNya. Katanya, " Keselamatan adalah tanggung jawab masing-masing orang. Kamu bisa membantunya, mendorongnya, tapi jika dia sendiri yang tidak menginginkannya, maka hanya doa yang bisa menjangkaunya." Aku menuliskan ini tidak untuk seorang dua orang, semua, yang selalu aku pedulikan hidupnya. Tapi rupanya, memaksakan Tuhan dan segala ajaranNya didalam diri mereka hanya akan mengundang lara.

KASIH

"Aku mengasihimu,  dan itu sudah cukup membuatku merasa selalu dekat denganmu" "Aku mengasihimu, dan aku percaya Tuhan mendengar doa-doaku untukmu" Kasih... Adalah suatu kata yang terbisik dalam hatiku ketika aku kalut dalam kesedihanku, dan memohon pada Tuhan untuk menyelamatkanku dari perasaan itu Kasih... Entah mengapa hal ini sepertinya terdengar mudah Tapi tidak sama sekali ketika dilakukan Akan mudah rasanya mengasihi seseorang ketika mereka sedang lembut, ketika mereka tersenyum pada kita, ketika mereka selalu ada di sekitar kita, dan ketika segala perasaan bahagia sedang membersamainya Tapi... tidak akan mudah mengasihi seseorang ketika mereka sedang dingin, ketika mereka tidak lagi ada di sekitar kita, ketika mereka memilih orang lain, ketika mereka sedang tidak seirama, dan ketika tidak ada lagi kita didalam hati mereka Namun, jika kasih hanya sebuah perasaan yang dibagikan ketika hari tidak hujan Maka rasanya kasih itu bukanlah suatu hal yang indah dan pa