Skip to main content

SANG SAHABAT (1)

Aku menelusur kedalam hati
Mengingat-ingat masa lalu
Tentang permintaan dan segala doa yang kupanjatkan..

Ternyata banyak.. Ternyata beragam.. Ternyata kadang seenak hatiku

Tapi ada doa yang selalu sama
Terucap berulang kali tak lelah jua
Keinginan untuk memiliki seorang sahabat
Yang bukan datang dari jalan tanpa nama
Tetapi hadiah kecil dari surga

Ketika kecil aku tidak pernah mengetahuinya
Bahkan tidak percaya akan hadirnya
Namun aku terus berdoa
Dengan harapan suatu saat menemukannya

...

Hidup berjalan dan kini ku menjadi dewasa
Rintangan meraih mimpi dan suka duka dijalan yang berbatu
Ku menemukannya..

Pribadi yang selalu bersamaku
Namun tidak benar-benar kutemani
Mengetuk lagi hatiku di sebuah gereja kecil di desa
Yang bukan rumahku dan bahasa ibuku

KasihNya turun di hari ulang tahunNya
Musim dingin itu; meski tanpa salju
Namun hangatnya bersamaku
Memandang dengan lembut dan memelukku
Melalui pertemuan dengan orang-orang baru

Sahabatku.. Yesus
Aku ingin bangun dan selalu bertanya,
"Apa yang akan Engkau tunjukkan padaku hari ini?"
Dan melewati setiap petualangan bersamaMu
Bahkan meski itu hanya melalui tindakan kecil seperti membantu Ibu

Sahabatku.. Yesus
Maaf jika banyak hal membuatMu menunggu
Tidak seharusnya aku membiarkanMu sendiri
Maka, Sahabatku.. Berkenankah Engkau selalu menuntunku?
Menemaniku?
Dan mengingatkanku?

Engkau mengajariku mencintai diri sendiri
Dan membagikan cinta ini kepada sesama
Semoga aku dapat belajar dari setiap kebersamaan kita
Dan menjadi pintu kasihMu kepada setiap jiwa

Jika saat aku menulis ini aku belum bisa memahami cinta yang penuh
Semoga banyak perjalanan membantuku semakin utuh
Kini waktunya aku yang belajar untuk tidak disibukkan oleh keinginan diri sendiri
Dan mengerjakan tanggung jawabku tanpa kehilangan waktu bersamaMu

Sampai bertemu denganMu
Sampai hidup bersama denganMu
Ajari aku untuk menjadi Sahabat yang setia untukMu




*ditulis ketika diri ini masih berusaha memahami kasih yang tulus, mungkin ditulis sembari masih memikirkan banyak hal duniawi, namun menjadi doa bahwa suatu hari tujuan tulisan ini terpenuhi.


Comments

Popular posts from this blog

KALAU-KALAU AKU TINGGI HATI

Kalau besok aku bangun dan mengomel, Tuhan Tentang mama yang memasakkan nasi telur lagi, nasi telur lagi Ingatkan aku bahwa bisa saja satu detik kemudian aku kehilangan indera perasaku Kalau kalau juga besok aku berangka bekerja dan mencibir, Tuhan Karena pemotor lain yang terburu-buru menyalip kendaraanku Ingatkan aku bahwa aku tidak pernah tahu apa yang terjadi padanya Tuhan sudah beri banyak rejeki Sampai tak terhitung lagi banyaknya Ijinkan aku berbagi Kepada mereka yang membutuhkan Rejeki tidak hanya materi, namun juga hati yang baik, kata yang indah Pelukan, dukungan, saran, dampingan Jangan sampai aku ingin memiliki semuanya sendiri Dan merasa paling terberkati Karena.. Tanpa Tuhan Hanya debulah aku ini

AKU (INGIN) BISA MENYELAMATKANMU

Egois, Terdengar sangat egois. Ketika kita ingin menjadi pahlawan bagi orang lain. Meskipun hati kita terasa benar, meskipun arahnya adalah untuk kebaikan seseorang. Tapi ingin menjadi seseorang dengan peran yang tidak sejatinya diberikan pada kita, hanya akan menimbulkan beban hati. Juga tinggi hati. Aku melihat mereka yang belum mengingat Tuhan, dan lupa bahwa aku pun karakter antagonis yang sama, yang berupaya untuk menyelematkan mereka, dengan mencoba memasukkan Tuhan dalam sisip-sisip pikiran mereka yang bercelah. Lalu aku memandang WajahNya, dibawah lilin menyala seusai mendengar FirmanNya. Katanya, " Keselamatan adalah tanggung jawab masing-masing orang. Kamu bisa membantunya, mendorongnya, tapi jika dia sendiri yang tidak menginginkannya, maka hanya doa yang bisa menjangkaunya." Aku menuliskan ini tidak untuk seorang dua orang, semua, yang selalu aku pedulikan hidupnya. Tapi rupanya, memaksakan Tuhan dan segala ajaranNya didalam diri mereka hanya akan mengundang lara.

KASIH

"Aku mengasihimu,  dan itu sudah cukup membuatku merasa selalu dekat denganmu" "Aku mengasihimu, dan aku percaya Tuhan mendengar doa-doaku untukmu" Kasih... Adalah suatu kata yang terbisik dalam hatiku ketika aku kalut dalam kesedihanku, dan memohon pada Tuhan untuk menyelamatkanku dari perasaan itu Kasih... Entah mengapa hal ini sepertinya terdengar mudah Tapi tidak sama sekali ketika dilakukan Akan mudah rasanya mengasihi seseorang ketika mereka sedang lembut, ketika mereka tersenyum pada kita, ketika mereka selalu ada di sekitar kita, dan ketika segala perasaan bahagia sedang membersamainya Tapi... tidak akan mudah mengasihi seseorang ketika mereka sedang dingin, ketika mereka tidak lagi ada di sekitar kita, ketika mereka memilih orang lain, ketika mereka sedang tidak seirama, dan ketika tidak ada lagi kita didalam hati mereka Namun, jika kasih hanya sebuah perasaan yang dibagikan ketika hari tidak hujan Maka rasanya kasih itu bukanlah suatu hal yang indah dan pa